Minggu, 27 Oktober 2013

Askeb ANC TM II

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu hal yang sangat penting dan istimewa bagi seorang wanita dan merupakan masa yang paling membahagiakan tetapi masa kehamilan merupakan masa yang rawan, karena pada masa ini banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan ini meliputi perubahan fisik dan perubahan psikologis yang berlangsung secara fisiologis maupun patologis.
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih dari setengah juta ibu setiap tahun. Dari jumlah ini diperkirakan 90% terjadi di Asia dan Afrika subsahara, 10% di negara berkembang lainnya, dan kurang dari 1% di negara-negara maju. Di beberapa negara kematian ibu lebih tinggi dari 1 dalam 10 kehamilan, sedangkan di Negara maju resiko ini kurang dari 1 dalam 6.0002.
                                                            (Sarwono, 2009:53) 
Di Puskesmas Wagir melayani pemeriksaan kehamilan (ANC), yang sebagian besar adalah kehamilan normal. Untuk mengamati lebih lanjut tentang asuhan ibu masa kehamilan normal ini, maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.”T GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal.

1.2.  Tujuan
1.    Tujuan Umum
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada pasien dengan kehamilan normal diharapkan mahasiswa mampu dan mengerti tentang Asuhan Kebidanan pada Ny.”T GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal di Puskesmas Wagir.
2.    Tujuan Khusus
a.    Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data secara komprehensif pada pasien.
b.    Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah dan diagnosa pada ibu hamil.
c.    Mahasiswa dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi.
d.   Mahasiswa dapat menetukan kebutuhan segera untuk mencegah hal-hal yang dapat mengancam keselamatan jiwa ibu dan janin.
e.    Mahasiswa dapat menentukan rencana tindakan yang akan diberikan.
f.     Mahasiswa dapat melaksanakan tindakan yang telah direncanakan.
g.    Mahasiswa dapat menilai kembali atau mengevaluasi dari tindakan yang telah diberikan

1.2    Metode Penulisan
1. Observasi         : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melakukan pengamatan langsung dan melihat tindakan yang dilakukan untuk pasien.
2.Wawancara       : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan menanyakan langsung kepada klien maupun keluarga
3. Pemeriksaan     : Melakukan tindakan pemeriksaan langsung kepada klien.
4. Studi Pustaka  : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat teori-teori yang mengacu pada kasus yang relevan.
5. Dokumentasi   : makalah asuhan dicatat dalam lembar dokumentasi

1.4   Sistematika Penulisan
 BAB I      PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
1.2         Tujuan Penulisan
1.3         Metode Penulisan
1.4         Sistematika Penulisan
BAB II     TINJAUAN TEORI
2.1     Konsep Kehamilan
2.2     Manajemen Kebidanan
BAB III   TINJAUAN KASUS
3.1     Pengkajian
3.2     Identifikasi Diagnosa dan Masalah
3.3     Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
3.4     Identifikasi Kebutuhan Segera
3.5     Intervensi
3.6     Implementasi
3.7     Evaluasi
BAB IV   PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara teori dan kasus.
BAB V     PENUTUP
         5.1   Kesimpulan
         5.2   Saran
DAFTAR PUSTAKA





BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1.  Konsep Kehamilan
2.1.1    Definisi
Pertemuan antara sel telur dengan sel spermatozoa (konsepsi) yang diikuti dengan perubahan fisiologis dan patologis.
                                                      (Mitayani, 2009:3)
2.1.2        Mata rantai kehamilan
a.       Ovulasi
Proses pelepasan ovum yang dipengaruhi oleh sistem hormonal yang kompleks, ovum yang diberikan biasanya masuk ke tuba. Bila ovum gagal bertemu sperma dalam 48 jam, ovum akan mati dan hancur.
b.      Spermatozoa
Spermatozoa yang masuk kedalam alat genetalia wanita dapat hidup selama tiga hari. Dan bila terjadi ovulasi makan akan terjadi konsepsi.
c.       Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa, sehingga terbentuk zigot.
d.      Nidasi
Setelah pembuahan beberapa jam zigot membelah melalui konsepsi menuju uterus (proses stadia morula). Didalam morula terdapat ruang yang berisi cairan disebut blastula. Blastula siap mengadakan nidasi di desidua. Tertanamnya blastula di endometrium mungkin terjadi perdarahan yang disebut tanda hartman.
                                                                              (Ratna, 2009:9)
2.1.3        Fisiologi kehamilan
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Waktu ovulasi sel telur masih diselimuti oleh corona radiata tetapi spermatozoa dapat menembus dinding sel telur karena mempunyai enzim hyalurodinase yang dapat mencairkan corona radiata tersebut. Setelah persenyawaan antara sel telur dan sel mani yang biasanya terjadi dalam ampula tuba maka sel telur disebut zygote. Zygote adalah ovum yang telah dibuahi.
2.1.4        Perubahan fisiologi wanita hamil
a.       Uterus
Pada kehamilan 16 minggu cavum uteri sama sekali diisi oleh ruang amnion yang terisi janin dan istimus menjadi menjadi bagian korpus uteri. Bentuk uterus menjadi bulat dan berangsur-angsur berbentuk lonjong seperti telur, ukurannya kira-kira sebesar kepala bayi atau tinju orang dewasa. Pada saatr ini uterus mulai memasuki ronggan perenium.
16 minggu : fundus uteri kira-kira terletak diantara setengah jarak pusat ke simphisis.
20 minggu : fundus uteri kira-kira terletak di pinggir bawah pusat.
24 minggu : fundus uteri berada tepat di pinggir atas pusat.
Umumnya seiring pembesaran, uterus berotasi kekanan. Hal ini kemungkinan disebabkan adanya kolon rektosiqmoid di sebelah kiri. Hipertropi ekstensif (pembesaran) ini menyentuh dinding abdomenanterior dan dan mendesak usus halus ke kedua sisi abdomen. Segera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksi uterus dapat dirasakan melalui dinding abdomen. Segera setelah bulan keempat kehamilan, kontraksiuterus dapat dirasakan melalui dinding abdomen. Kontraksi ini disebut tanda Broxton Hiks. Salah satu tanda kemungkinan hamil. Kontraksi Braxton Hiks adalah kontraksi tidak teratur yang tidak menimbulakan nyeri, yang timbul secara intermiten sepanjang setiap siklus menstruasi. Kontraksi memfasilitasi aliran darah ke uterus sehingga meningkatkan pengagkutan oksigen ke uterus.
Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perkembangan desidua. Selain bertambah besar, uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk, dan posisi. Dinding-dinding otot menjadi kuat dan elastis. Fundus dan serviks mudah fleksi yang disebut tnda mc donal. Setelah minggu ke delapan korpus uteri dan serviks melunak dan membesar secara keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih menyebabkan wanita sering mengalami urinary frequensy.
b.      Vulva dan Vagina
Karena hormon esterogen dan progesteron terus meningkat dan terjadi hipervaskularisasi mengakibatkan pembuluh pembuluh darah alat genetalia membesar. Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan nutrisi pada alat-alat genetalia tersebut meningkat.
Peningkatan vaskularisasi vagina dan visera panggul lain menyebabkan peningkatan sensitivitas yang melonjak. Peningkatan sensivisitas dapat meningkatkan keingginan dan bangkitkan seksual, khususnya selama trimester kedua kehamilan. Peningkatan kongesti ditambah relaksasi dinding pembuluh darah dan uterus yang berat dapat menyebabkan timbulanya edema dan varises vulva. Edeme dan varises biasanya membaik selama periode masa partum.
c.       Ovarium
Pada usia kehamilan 16 minggu, plasenta mulai terbentuk dan menggantikan fungsi korpus luteum graviditatum.
d.      Serviks uteri
Konsistensi serviks menjadi lunak dan kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak.
e.       Payudara atau mammae
Pada kehamilan 12 minggu ke atas puting susu dapat keluar cairan berwarna putih agak jernih disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari asinus yang mulai bersekresi. Selama trimester kedua dan ketiga, pertumbuhan kelenjar mammae membuat ukuran payudara meningkat secara progresif.
Kadar hormon nluteal dan plasenta pada masa hamil meningkat proliferasi ductus laktiferus dan jaringan lobulus-alveolar sehingga pada palpasi payudara teraba penyeparan nodul kasar. Peningkatan menjadi lebih lunak dan lebih jarang. Peregangan ligamentum cooper suspensorium fibraso berlebihan yang menopang payudara dapat dicegah dengan menggunakan bra maternitas berukuran sesuai.
f.       Sistem pencernaan
Biasanya terjadi konstipasi karena pengaruh hormon progesteron yang meningkat. Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut mendesak organ-organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar, ke arah atas dan lateral.wasir ( hemoroid) cukup sering terjadi pda kehamilan sebagian besar akibat kostipasi dan naiknya tekanan vena hemoroid. Panas perut (heart burn) terjadi karena terjadinya aliran balik asam gastric ke dalam esophagus bagian bawah.
g.      Sistem Respirasi
Karena adanya penurunan tekanan CO2 seorang wanita hamil sering mengeluhkan sesak nafas sehingga meningkatkan usaha bernafas.
h.      Sistem Kardiovaskuler
Pada usia kehamilan 16 minggu, mulai jelas kelihatan terjadi proses hemodilusi. Setelah 24 minggu tekanan darah sedikit demi sedikit naik kembali pada tekanan darah sebelum aterm.
Perubahan auskultasi mengiringi perubahan ukuran dan posisi jantung. Peningkatan volume darah dan curah jantung juga menimbulkan perubahan hasil auskultasi yang umum terjadi selama masa hamil. Bunyi splitting S1 dan S2 lebih jelas terdengar. S3 lebih jelas terdengar setelah minggu ke-20 gestansi.selain itu murmur ejeksi sistolik tingkat II dapat didengar di daerah pulmonal. Antara minggu ke-14 dan ke-20, denyut meningkat perlahan, mencapai 10-15 kali permenit, kemudian menetap sampai aterm. Dapat timbul palpasi.
i.        Traktus Urinarius
Kandung kencing tertekan oleh uterus yang membesar mulai berkurang. Pada trimester kedua, kandung kemih tertarik keatas dan keluar dari panggul sejati ke arah abdomen. Uretra memanjang sampai 7, 5 cm karena kandung kemih bergeser keatas. Kongesti panggul pada hamil ini ditunjukkan oleh hyperemia kandung kemih dan uretra. Peningkatan vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih menjadi mudah luka dan berdarah. Tonus kandung kemih dapat menurun. Hal ini memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar 1500 ml. pada saat yang sama pembesaran uterus menekan kandung kemih, menimbulkan rasa ingin berkemih walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine.
j.        Sistem muskulo skeletal
Selama trimester kedua mobilitas persendian akan berkurang terutama pada daerah siku dan pergelangan tangan dengan meningkatnya retensi cairan pada jaringan konektif atau jaringan yang berhubungan sekitarnya.
k.      Sistem integument
Akibat meningkatnya kadar hormone estrogen dan progesterone, kadar MSH pun meningkat.
l.        Sistem endokrin
Adanya peningkatan hormone estrogen dan progesterone  serta terhambatnya pembentukan FSH dan LH.
m.    Kenaikan berat badan
Kenaikan berat badan 0,4-0,5 kg per minggu selama sisa kehamilan.
                                                                  (Ika, 2010:110)

2.1.5        Ketidaknyamanan pada trimester I
Mual, lelah, perubahan selera, emosional. Merupakan masa kekhawatiran dari penantian kehamilan menjadi aman. Terutama bagi wanita yang pernah mengalami keguguran sebelumnya dan professional pelayanan kesehatan wanita yang khawatir terhadap keguguran dan teratogen. Bertambah berat juga menjadi bagian yang signifikan pada wanita trimester pertama. Wanita hamil juga  memiliki perubahan keinginan seksual yang dalam pada trimester pertama. Meskipun beberapa wanita mengalami peningkatan hasrat, umumnya pada trimester pertama mengalami penurunan libido. Libido dipengaruhi oleh kelelahan, mual, depresi, sakit dan pembesaran payudara, kekhawatiran, kekecewaan dan keprihatinan yang semuanya merupakan bagian yang normal pada trimester pertama.
                                                                        (Ika, 2010:72)
2.1.6        Tanda bahaya kehamilan
a.       Perdarahan pervaginam
Perdarahan pervaginam pada kehamilan jarang yang normal atau fisiologis. Pada awal kehamilan ibu mungkin mengalami perdarahan sedikit atau spotting disekitar waktu pertama terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi (tanda hartman) dan itu normal terjadi. Perdarahan lain yaitu erosi (pertanda dari serviks yang rapuh). Perdarahan semacam ini normal atau mungkin suatu tanda infeksi yang tidak membahayakan nyawa ibu hamil dan janinnya.
b.      Sakit kepala hebat
Ketidaknyamanan yang bersifat normal. Sakit kepala hebat dan menetap perlu diwaspadai. Hal ini dapat menyebabkan penglihatan ibu menjadi kabur. Termasuk preeklamsi.
c.       Penglihatan atau pandangan kabur
Perubahan penglihatan yang ringan atau minor adalah normal. Masalah visual yang mengancam jiwa misalnya tiba-tiba pandangan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot) atau berkunang-kunang. Bias disertai sakit kepala hebat atau preeklamsi.
d.      Bengkak pada muka dan tangan
Hamper separuh dari ibu hamil akan mengalami bengkak pada kaki yang biasanya dapat hilang setelah beristirahat atau meniggikan kaki. Bengkak yang serius jika ditemukan pada muka dan tanagn, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dan lainnya. Jika hal ini terjadi merupakan pertanda terjadinya anemia, gagal jantung dan preeklamsi.
e.       Nyeri perut hebat
Nyeri pada daerah abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan adalah suatu kelainan. Nyeri yang menetap dan tidak hilang selama beristirahat merupakan masalah yang serius. Jika hal ini terjadi bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang panggung, infeksi saluran kemih dll.
f.       Bayi kurang bergerak seperti biasanya
Gerak janin muali dirasakan pada bulan kelima atau keenam beberapa ibu hamil dapat merasakan gerakan bayinya dari awal. Ketika janin tidur gerakannya akan melemah. Normalnya gerak janin tiga kali dalam periode 3 jam.
                                                                        (Ratna, 2009:73)


2.2      Konsep Manajemen Kebidanan
2.2.1        Pengkajian
Pada langkah pertama ini, semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien telah dikumpulkan. Untuk memperoleh data, dilakukan melalui anamnesa. Anamnesa adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan data tentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
Bagian-bagian yang penting dari anamnesa, antara lain:
A.  Data Subjektif
1.      Biodata
Nama              :    Selain sebagai identitas, upayakan agar bidan memanggil dengan nama panggilan sehingga hubungan komunikasi antara bidan dan pasien menjadi lebih akrab.
Umur               :    Usia di bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun mempredisposisi wanita terhadap sejumlah komplikasi. Usia di bawah 16 tahun meningkatkan insiden preeklamsia. Usia 35 tahun meningkatkan insiden diabetes tipe II, hipertensi kronis,persalinan lama pada nulipara, seksio sesaria, pelahiran preterm, IUGR, anomali kromosom dan kematian janin.
Agama            :    Sebagai dasar bagi bidan dalam memberikan dukungan mental dan spiritual terhadap pasien dan keluarga.
Pendidikan      :    Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan. Informasi ini membantu klinisi memahami klien sebagai individu dan memberi gambaran kemampuan baca tulisnya.
Pekerjaan        :    Mengetahui pekerjaan pasien adalah penting untuk mengetahui apakah klien berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi kelahiran prematur dan pajanan terhadap bahaya lingkungan kerja yang dapat merusak janin.
Alamat            : Memudahkan komunikasi dan kunjungan rumah serta tahu lingkungan pasien.
Penghasilan     :  Memudahkan petugas untuk memberikan asuhan sesuai dengan kemampuan ekonomi pasien.
2.      Alasan Datang
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada pengaduan-pengaduan lain yang penting.
3.      Keluhan Utama
Satu atau lebih gejala atau kekhawatiran pasien yang menyebabkan pasien mencari perawatan.
                                                                                    (Bickley, 2008:2)
4.      Riwayat Kesehatan yang Lalu dan Sekarang
Penyakit yang diderita pada masa kanak-kanak, dewasa lengkap dengan waktunya yang sedikit mencakup empat kategori berikut medis, pembedahan, obstetric atau ginekologik dan psikiatrik.
                                                                                    (Bickley, 2008:2)
5.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Berisi tentang penyakit yang pernah diderita keluarga pasien dan keluarga suami (terutama penyakit menurun berhubungan dengan kehamilan pasien).
                                                                                    (Hani, 2010:127)
6.      Riwayat Perkawinan
Hal ini penting untuk bidan kaji karena dari data inilah bidan akan mendapatkan gambaran dari suasana rumah tangga pasangan. Beberapa pertanyaan yang diajukan antara lain usia nikah pertama kali, status perkawinan, lama pernikahan, ini adalah suami yang keberapa.
7.      Riwayat Haid
a.    Menarche
Adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Pada wanita Indonesia, umumnya sekitar 12-16 tahun.
b.    Lama haid
Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari.
c.    Siklus haid
Adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23-32 hari. Siklus haid normal dianggap sebagai siklus 28 hari tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur 3 hari.
d.   Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan  keluhan yang dirasakan ketika mengalami menstruasi, misalnya sakit yang sangat, pening sampai pingsan, atau jumlah darah yang banyak. Ada beberapa keluhan yang disampaikan oleh pasien dapat menunjukkan kepada diagnosa tertentu.
e.    Keputihan
Warnanya, berbau atau tidak, gatal atau tidak.
f.     HPHT (hari pertama haid terakhir)
Yang dimaksud dengan haid terakhir ialah hari pertama dari haid yang terakhir. HPHT dihitung sebagai awal dimulainya kehamilan dan ditanyakan untuk dijadikan acuan dalam menentukan taksiran persalinan.
8.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
a.    Kehamilan
1)   Pemeriksaan yang ideal pertama kali adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat1 bulan
2)   Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3)   Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4)   Periksa ulang 1x semingu sesudah kehamilan 9 bulan
5)   Periksa khusus apabila ada keluhan-keluhan.                                              
b.    Persalinan
1)   Tanggal, bulan, dan tahun kelahiran
2)   Lahir aterm, premature atau abortus
3)   Jenis persalinan dengan tindakan
4)   BBL
5)   Penolong persalinan
6)   Tempat persalinan
7)   Komplikasi selama kehamilan, persalinan, nifas,
8)   Kedaan anak (hidup, mati, sehat, sakit, cacat)
9)   Lama menyusui
c.    Nifas
Setelah persalinan wanita akan mengalami masa nifas untuk dapat mengembalikan alat genitalia interna ke dalam keadaan normal dengan tenggang waktu sekitar 42 hari/6 mingu/1 bulan 7 hari. Proses involusi uterus dibantu dengan kesediaan ibu untuk memberi ASI.
Pada waktu bayi menghisap ASI terjadi rangsangan hipofisis posterior sehingga dapat dikeluarkannya oksitosin yang mana berfungsi untuk meningkatkan kontraksi otot polos di sekitar alveoli kelenjar ASI sehingga dapat dikeluarkan.
9.      Riwayat KB
Riwayat kontrasepsi diperlukan karena kontrasepsi hormonal dapat mempengaruhi EDD (estimed date of delivery) atau tanggal perkiraan kelahiran. Ditanyakan pernah ikut KB atau tidak, jenisnya apa, ada keluhan atau tidak, dan setelah persalinan ingin menggunakan KB apa.
10.  Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a.    Nutrisi
·      Pola makan. Hal ini juga penting untuk bidan ketahui, supaya bidan mendapatkan gambaran bagaimana pasien mencukupi asuhan gizinya selama hamil.
-       Frekuensi. Data ini akan memberi petunjuk pada bidan tentang seberapa banyak asupan makanan yang dimakan.
-       Banyaknya. Data ini memberikan informasi tentang seberapa banyak makanan yang ia makan dalam satu kali waktu makan. Penambahan yang dibutuhkan bagi ibu hamil adalah 285-300 kalori. Kebutuhan gizi yang diperlukan bagi ibu hamil adalah 70 gram protein atau 20%, karbohidrat 50% dalam diet harian dan lemak 30% dalam diet harian, kalsium 1200 miligram per hari.
·      Pola minum. Bidan juga harus dapat memperoleh data mengenai kebiasaan pasien dalam pemenuhan kebutuhan cairannya.
-       Frekuensi. Bidan dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia minum sehari dan dan dalam sekali minum dapat habis berapa gelas untuk ibu hamil diperlukan 6-8 gelas (1500-2000).
b.    Eliminasi
Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oeh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing. Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
c.    Istirahat
Bidan dapat menanyakan tentang berapa lama ibu tidur siang dan malam hari. Pada kenyataannya, tidak semua wanita mempunyai kebiasaan tidur siang, padahal tidur siang sangat penting. Untuk istirahat malam rata-rata waktu yang diperlukan adalah 6-8 jam.
d.   Aktivitas
Bidan perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini memberikan gambaran kepada bidan tentang seberapa berat aktivitas yang biasa dilakukan pasien dirumah.
e.    Kebersihan
Data ini perlu bidan gali karena hal tersebut akan mempengaruhi kesehatan pasien dan bayinya. Jika pasien mempunyai kebiasaan kurang baik dalam perawatan kebersihan dirinya maka bidan harus dapat memberikan bimbingan cara perawatan kebersihan dirinya sedini mungkin.
11.  Data Psikososial dan Spiritual
Kehamilan merupakan suatu tantangan, suatu titik balik dari kehidupan keluarga dan biasanya diikuti oleh stress dan gelisah, baik itu kehamilan yang diharapkan atau tidak. Hubungan satu sama lain bisa berubah, juga dengan keluarga besar atau masyarakat yang membutuhkan penyesuaian kembali dalam dinamika keluarga.

B.  Data Objektif
1.      Pemeriksaan Umum
·      Keadaan Umum
Untuk mengetahui data ini, bidan perlu mengamati keadaan pasien secara keseluruhan. Hasil pengamatan akan bidan laporkan dengan kriteria:
-       Baik. Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika pasien memperlihatkan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain.
-       Lemah. Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak memberikan respon yang baik terhadap lingkungan dan orang lain.         
·      Kesadaran
Untuk dapat mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, bidan dapat melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari keadaan composmentis (kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar). (Sulistyowati: 122)
·      Tekanan Darah
Tensi pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 systolis atau 90 diastolis. Juga perubahan 30 systolis dan 15 diastolis di atas tensi sebelum hamil menandakan toxaemia gravidarum.  
·      Nadi                        : 60-90 x/menit
·      Pernapasan              : 16-24 x/menit
·      Suhu                       : 36,5-37,5o C
·      Berat Badan
Pada trimester pertama peningkatan berat badan hanya sedikit, antara 0,7 sampai 1,4 kg. pada trimester berikutnya akan terjadi peningkatan berat badan yang dapat dikatakan teratur, yaitu 0,35-0,4 kg per minggu. Hingga akhir kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 11,5-16 kg.
·      Tinggi Badan
> 145 cm. Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan panggulnya sempit.
·      LILA (Lingkar Lengan Atas)
> 23,5 cm, bila kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu yang kurang baik/buruk, sehingga berisiko melahirkan BBLR.
·      TP (Taksiran Persalinan)
Perkiraan dari persalinan yang akan terjadi dihitung berdasarkan HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir). Penghitungan dilakukan dengan mengurangi bulan dengan 3, kemudian menambahkan 7 hari dan 1 tahun.
2.      Pemeriksaan Fisik
-          Kepala             :Rambut rontok/tidak, bersih/tidak.
-          Muka               :Adakah chloasma gravidarum, adakah oedema pada muka.
-          Mata                : Sklera putih/tidak, konjungtiva merah/pucat/tidak, simetris/tidak.
-          Hidung            : Ada sekret/tidak, ada polip/tidak.
-          Mulut              : Warna, integritas jaringan (lembab, kering, atau pecah-pecah), kebersihan, caries, stomatitis.
-          Telinga            : Simetris/tidak, ada serumen/tidak.
-          Leher               : Adakah oedem/tidak. Apakah vena terbendung di leher apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfa membengkak.
-          Payudara         : Bentuk buah dada, pigmentasi puting susu dan gelanggang susu (areola), keadaan puting susu, adakah colostrum.
-          Abdomen        : Perut membesar ke depan atau ke samping (pada ascites misalnya perut membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi di linea alba, nampakkah gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau bekas luka. Palpasi Leopold  dan dengarkan DJJ. Frekuensi detak jantung janin lebih cepat dari orang dewasa ialah antara 120-160 x/menit.
-          Genetalia         : Warna, keputihan, oedem/tidak, ada bekas episiotomi/tidak, ada condiloma atau tidak.
-         Ekstremitas     : Pergerakan bebas/tidak, oedem/tidak, ada kelainan/ tidak, ada varises/tidak.
3.      Data Penunjang
a.    Darah lengkap
b.    Urine lengkap
c.    Tes kehamilan
Tes kehamilan hormonal didasarkan pada produksi human chorionic gonadotropin (HCG), yang terdapat di dalam plasma darah ibu setelah implantasi terjadi, 6 hingga 12 hari setelah ovulasi.
d.   USG


2.2.2        Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx       : GPAbUKminggu IU/T/H dengan kehamilan
Ds        : - Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
-  Ibu mengatakan ini merupakan kehamilannya yang ke…
                        HPHT = …
Do       :
KU                  : baik
Kesadaran       : composmentis
TTV :      TD   : 100/60 – 130/90 mmHg
           N   : 60-90 x/menit
           S    : 36,5-37,5o C
           R   : 16-24 x/menit
Berat badan     : .........kg
Tinggi badan   : > 145 cm
LILA               : > 23,5 cm
SPR                 : 2
2.2.3        Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Langkah III merupakan langkah ketika bidan melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan.
2.2.4        Kebutuhan Segera
Pada langkah ini bidan menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
2.2.5        Intervensi
Dx                   : GPAbUKminggu IU/T/H dengan kehamilan
Tujuan             : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan normal sampai persalinan.

KH                  : - Keadaan umum baik
  - TTV dalam batas normal
Intervensi
1.     Beritahu ibu hasil pemeriksaan
R : ibu lebih kooperatif kepada tindakan petugas
2.      Beritahu ibu untuk mengatur pola nutrisi
R : menghindari kelebihan berat badan yang mengakibatkan obesitas.
3.      Anjurkan ibu untuk mempertahankan pola istirahatnya
R : memenuhi kebutuhan istirahat ibu
4.      Jelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan trimester II
R : ibu dapat menyesuaikan dan menerima kondisi dirinya saat ini
5.      Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan
6.      R : mendeteksi sejak dini adanya komplikasi pada kehamilan
7.      Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tablet besi (Fe), vit C, B12.
R : meningkatkan daya tahan dan kesehatan ibu serta janin.
8.      Ingatkan ibu untuk melakukan kontrol ulang dua minggu lagi atau jika terjadi keluhan.
R : mengetahui perkembangan ibu dan posisi janin sehingga dapat dilakukan tindakan segera bila terjadi masalah.

2.2.6        Implementasi
Mengacu pada intervensi
2.2.7        Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasi




BAB III
TINJAUAN KASUS

I.                   PENGKAJIAN
Tanggal           : 6 Juni 2013
Pukul               : 10.00 WIB
1.      Biodata
Nama                    : Ny”T”                       Nama               : Tn “A”
Umur                    : 25 tahun                    Umur               : 27 tahun
Agama                  : Islam                         Agama             : Islam
Pendidikan           : SMP                          Pendidikan      : SMA
Pekerjaan              : Ibu Rumah Tangga   Pekerjaan         : Swasta
Alamat                 : Jemunang RT.07/
RW.02 Wagir-Malang                                                                                   
2.      Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.

3.      Keluhan Utama
Ibu mengatakan tidak ada keluhan selama kehamilannya.

4.      Riwayat Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk lama (TBC), penyakit kelamin (IMS), penyakit menurun seperti kencing manis (diabetes mellitus), darah tinggi (hipertensi), AIDS (HIV) dan penyakit menahun seperti sesak nafas (asma) dan jantung.

5.    Riwayat Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini dalam keadaan sehat, dan tidak sedang menderita penyakit menular seperti batuk lama (TBC), penyakit kelamin (IMS), penyakit menurun seperti kencing manis (diabetes mellitus), darah tinggi (hipertensi), AIDS (HIV) dan penyakit menahun seperti sesak nafas (asma) dan jantung.

6.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang pernah menderita penyakit menular seperti batuk lama (TBC), penyakit kelamin (IMS), penyakit menurun seperti kencing manis (diabetes mellitus), darah tinggi (hipertensi), AIDS (HIV) dan penyakit menahun seperti sesak nafas (asma) dan jantung, dan tidak ada riwayat kehamilan kembar (gemeli).

7.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Kehamilan :
Ibu mengatakan saat ini sedang hamil anak pertama. Mendapat terapi tablet besi (Fe), vit C, B12. Mendapat penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan.
Persalinan :
Tidak dikaji karena ini merupakan kehamilan pertama ibu.
Nifas   :
Tidak dikaji karena ini merupakan kehamilan pertama ibu.

8.      Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas Sekarang
TM I    :  Ibu periksa di puskesmas tiga kali dengan keluhan mual muntah mendapat vit C, B6, B12. Mendapat penyuluhan tentang gizi dan nutrisi.
TM II : Ibu periksa di puskesmas dua kali dengan tidak ada keluhan mendapat tablet besi (Fe) vit C, B12. Mendapat penyuluhan tentang tanda bahaya kehamilan.
TM III : tidak dikaji.

9.      Riwayat Perkawinan
Menikah                      : 1 kali
Lama Menikah            : 1 tahun
Usia pertama menikah :  Ibu      = 24 tahun
                                       Suami = 25 tahun

10.  Riwayat Haid
Menarche        : 12 tahun
Siklus              : 28 hari
Lamanya         : 7-8 hari
 Keluhan          : tidak ada
Keputihan       : tidak ada
HPHT              : 05-01-2013

11.  Riwayat KB
Ibu mengatakan belum pernah memakai KB apapun.

12.  Pola Kebiasaan Sehari-hari
No.
Pola
Hamil
1.
Nutrisi
Ibu mengatakan makan teratur 3 kali sehari, dengan porsi 1 piring nasi, 1 potong tempe, 1 mangkuk kecil sayur, minum air putih 6-8 gelas/hari dan susu.
2.
Eliminasi BAB


                 BAK
Ibu mengatakan BAB rutin tiap pagi hari sekali, konsistensi agak keras, warna coklat kehitaman dan bau khas feces.
Ibu mengatakan BAK 5-6 kali/hari konsistensi kuning jernih bau khas urine dan tidak ada keluhan
3.
Istirahat
Ibu mengatakan tidur malam ±8 jam (21.00-05.00 WIB), kadang tidur siang 1-2 jam (12.00-14.00 WIB) tidak ada keluhan.
4.
Aktivitas
Ibu mengatakan kadang jalan-jalan pagi selama 10-15 menit, ibu melakukan aktifitas sehari-hari seperti menyapu, memasak, mencuci.
5.
Kebersihan
Ibu mengatakan mandi 2 kali/hari, ganti pakaian 2 kali/hari, ganti celana dalam bila terasa lembab.

13.  Data psikososial spiritual
a.       Psikososial
Ibu mengatakan suami dan keluarganya mendukung kehamilannya dan hubungan ibu dan keluarganya baik.
b.      Spiritual
Ibu mengatakan selalu berdoa agar kehamilannya berjalan lancer sampai persalinan, ibu dan bayi sehat dan selamat.

B.        DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum          : Baik
Kesadaran                   : Composmentis
TTV                             :
TD = 110/80 mmHg
N   = 82 kali/menit
S   = 36, 5 0C
RR = 24 kali/menit
BB sebelum hamil       : 46 kg
BB sekarang                : 50 kg
TB                               : 153 cm
Lila                              : 24 cm
TFU                             : 24 cm
HPHT                          : 05-01-2013
TP                                : 12-10-2014

2. Pemeriksaan Fisik
            a Inspeksi
Kepala           : tampak rambut berwarna hitam, tidak rontok.
Wajah            : tampak tidak ada chloasma gravidarum, tidak pucat.
Mata              : tampak mata simetris, sklera putih, konjungtiva merah muda.
Hidung          : tampak bersih, tidak ada sekret.
Mulut                        : tampak bibir lembab dan merah muda, tidak stomatitis, tidak ada caries gigi.
Telinga          : tampak bentuk simetris, tidak ada serumen.
Leher             : tampak tidak ada pembesaran abnormal, tidak ada bendungan vena jugularis, kelenjar limfe, kelenjar tiroid.
Payudara       : tampak bentuknya simetris, hiperpigmentasi areola mamae, putting susu menonjol.
Perut             : tampak tidak ada bekas luka operasi, ada pembesaran ke depan, terdapat strie gravidarum dan linea alba.
Genetalia       : tampak tidak ada varises, tidak ada hemoroid pada anus.
Eksteremitas             : tampak bentuk simetris, tidak ada varises, tidak oedem.

b.      Palpasi
Leher             : tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada bendungan vena jugularis.
Payudara       : tidak teraba nyeri tekan, tidak teraba benjolan abnormal, ASI belum keluar.
Abdomen      :
o   Lepold I 
TFU 24 cm, setinggi pusat.
o   Leopold II
ballottement positif.
o   Leopold III
Tidak dikaji.
o   Leopold IV
o   Tidak dikaji.
            Eksteremitas    : tidak teraba  oedem, tidak ada varises.

c.       Auskultasi
Frekwensi DJJ = 130 x/menit.

d.      Perkusi
Reflek Patella : kanan/kiri = positif / positif.

II.                IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH

DX : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal
DS  : - Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
-   Ibu mengatakan ini merupakan kehamilannya yang pertama
                        HPHT = 05-01-2013

DO      :
1.      Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum     : Baik
Kesadaran               : Composmentis
TTV                                    :
TD = 110/80 mmHg
N   = 82 kali/menit
S   = 36, 5 0C
RR = 24 kali/menit
BB sebelum hamil  : 46 kg
BB sekarang           : 50 kg
TB                           : 153 cm
Lila                         : 24 cm
TFU                        : 24 cm
HPHT                     : 05-01-2013
TP                           : 12-10-2014

2.      Pemeriksaan Fisik
Abdomen    :
o   Lepold I           
TFU 24 cm, setinggi pusat.
o   Leopold II
ballottement positif.
o   Leopold III
Tidak dikaji.
o   Leopold IV
o   Tidak dikaji.
3.      Auskultasi
Frekwensi DJJ = 130 x/menit.

III.             IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Tidak ada
IV.             IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada.

V.                INTERVENSI
DX : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan berjalan normal sampai persalinan, ibu dan bayi sehat.
Kriteria Hasil :
-          Keadaan umum baik
-          TTV dalam batas normal

Intervensi :
1.      Beritahu ibu hasil pemeriksaan
R : ibu lebih kooperatif kepada tindakan petugas
2.      Beritahu ibu untuk mengatur pola nutrisi
R : menghindari kelebihan berat badan yang mengakibatkan obesitas.
3.      Anjurkan ibu untuk mempertahankan pola istirahatnya
R : memenuhi kebutuhan istirahat ibu
4.      Jelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan trimester II
R : ibu dapat menyesuaikan dan menerima kondisi dirinya saat ini
5.      Beritahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan
R : mendeteksi sejak dini adanya komplikasi pada kehamilan
6.      Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tablet besi (Fe), vit C, B12.
R : meningkatkan daya tahan dan kesehatan ibu serta janin.
7.      Ingatkan ibu untuk melakukan kontrol ulang dua minggu lagi atau jika terjadi keluhan.
R : mengetahui perkembangan ibu dan posisi janin sehingga dapat dilakukan tindakan segera bila terjadi masalah.

VI.             IMPLEMENTASI
Tanggal           : 6 Juni 2013
Pukul               : 10.30 WIB
DX                  : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal

1.      Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini kondisi kehamilan ibu dan janin baik.
2.      Memberitahu ibu untuk mengatur pola nutrisi.
3.      Menganjurkan ibu untuk mempertahankan pola istirahatnya.
Tidur siang kurang lebih dua jam dan tidur malam kurang lebih delapan jam.
4.      Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan trimester II.
5.      Memberitahu ibu tentang tanda bahaya kehamilan.
6.      Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tablet besi (Fe), vit C, B12.
7.      Mengingatkan ibu untuk melakukan kontrol ulang dua minggu lagi atau jika terjadi keluhan.

VII.          EVALUASI
DX : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal

            S          : Ibu mengatakan mengerti dan akan melaksanakan anjuran dari
petugas.
            O         : Ibu tampak menganggukkan kepala tanda mengerti penjelasan petugas.
A         : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu dengan Kehamilan Normal
            P          :
-          Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian tablet besi (Fe) vit C, B12.
-          Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang dua minggu  lagi atau jika terjadi keluhan.




BAB IV
PEMBAHASAN

Pembahasan merupakan bagian dari bagian studi kasus yang membahas kesenjangan dan kesamaan yang ditemukan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori. Untuk memudahkan dalam penyusunan bab pembahasan maka penulis mengelompokkan permasalahan sesuai dengan langkah – langkah manajemen kebidanan, dari pengkajian sampai evaluasi.
Adapun kesenjangan dan persamaan yang ditemukan oleh penulis selama melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny.”T GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal di Puskesmas Wagir, adalah :
a.    Pengkajian data
Pada pengkajian data terdapat kesenjangan dengan teori karena penghasilan pasien tidak dicantumkan.
b.    Identifikasi diagnosa dan masalah
Tidak ditemukan adanya kesenjangan.
c.    Identifikasi masalah potensial
Tidak ada antisipasi masalah potensial pada tinjauan kasus maupun tinjauan teori.
d.   Identifikasi kebutuhan segera
Pada tinjauan teori maupun tinjauan kasus tidak ditemukan kesenjangan, tidak ada kebutuhan segera yang harus dilakukan petugas.
e.    Intervensi
Pada intervensi  semua dilakukan sesuai dengan teori.
f.     Implementasi
Tahap pelaksanaan pada tinjauan teori tidak dijelaskan, namun pada tinjauan kasus penulis menguraikan sebagai pelaksanaan dari rencana.
g.    Evaluasi
Pada evaluasi ada kesenjangan antara teori dan dilapangan, waktu yang dibutuhkan dalam mengkaji hasil evaluasi terlalu singkat, sehingga hasil evaluasi kurang maksimal




BAB V
PENUTUP

5.1    Kesimpulan
     Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.”T dapat disimpulkan, pada pengkajian ada data yang belum lengkap yaitu penghasilan orangtua, dan diagnosa yang didapatkan yaitu GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 23-24 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal. Dari diagnosa tersebut dilakukan perencanaan sesuai dengan kebutuhan pasien dan dilakukan implementasi sesuai rencana yang telah dibuat. Setelah diberi konseling dan pemberian penanganan untuk letak sungsang, ibu mengatakan mengerti penjelasan yang diberikan petugas dan akan melaksanakan anjuran petugas dengan baik.
5.2 Saran
1. Bagi masyarakat
     Diharapkan mampu melaksanakan anjuran petugas dengan baik dan benar, teratur melakukan kontrol ketika hamil agar kehamilan berjalan normal sampai persalinan.
1.      Bagi Mahasiswa
Diharapkan mampu meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam memberikan asuhan secara komprehansif.




DAFTAR PUSTAKA

-          Bickley, Lynn S. 2008. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates. Jakarta : EGC
-          Hani, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Medika
-          Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiolofis dan Patologis. Jakarta : Salemba Medika
-          Pantikawati, Ika dan Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika.
-          Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar