BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu hal yang sangat penting dan
istimewa bagi seorang wanita dan merupakan masa yang paling membahagiakan
tetapi masa kehamilan merupakan masa yang rawan, karena pada masa ini banyak
sekali perubahan-perubahan yang terjadi. Perubahan ini meliputi perubahan fisik
dan perubahan psikologis yang berlangsung secara fisiologis maupun
patologis.
Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh
dunia hamil. Sebagian besar kehamilan ini berlangsung dengan aman. Namun,
sekitar 15% menderita komplikasi berat, dengan sepertiganya merupakan
komplikasi yang mengancam jiwa ibu. Komplikasi ini mengakibatkan kematian lebih
dari setengah juta ibu setiap tahun. Dari jumlah ini diperkirakan 90% terjadi
di Asia dan Afrika subsahara, 10% di negara berkembang lainnya, dan kurang dari
1% di negara-negara maju. Di beberapa negara kematian ibu lebih tinggi dari 1
dalam 10 kehamilan, sedangkan di Negara maju resiko ini kurang dari 1 dalam
6.0002.
(Prawirohardjo,
2009:53)
Di Puskesmas Wagir melayani pemeriksaan kehamilan (ANC), yang sebagian besar adalah kehamilan
normal. Untuk mengamati lebih lanjut tentang asuhan ibu masa kehamilan normal ini,
maka penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan pada Ny.”D” GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 6-8 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal.
1.2. Tujuan
1.
Tujuan
Umum
Setelah melakukan
asuhan kebidanan pada pasien dengan kehamilan normal diharapkan mahasiswa mampu
dan mengerti tentang Asuhan Kebidanan pada Ny.”D” GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 4-5 Minggu dengan Kehamilan Normal di
Puskesmas Wagir.
2.
Tujuan
Khusus
a.
Mahasiswa
dapat melakukan pengkajian data secara komprehensif pada pasien.
b.
Mahasiswa
dapat mengidentifikasi masalah dan diagnosa pada ibu hamil.
c.
Mahasiswa
dapat menentukan masalah potensial yang mungkin terjadi.
d.
Mahasiswa
dapat menetukan kebutuhan segera untuk mencegah hal-hal yang dapat mengancam
keselamatan jiwa ibu dan janin.
e.
Mahasiswa
dapat menentukan rencana tindakan yang akan diberikan.
f.
Mahasiswa
dapat melaksanakan tindakan yang telah direncanakan.
g.
Mahasiswa
dapat menilai kembali atau mengevaluasi
dari tindakan yang telah diberikan
1.2 Metode Penulisan
1. Observasi : Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan
melakukan pengamatan langsung dan melihat tindakan yang dilakukan untuk pasien.
2.Wawancara : Makalah asuhan kebidanan
ini dibuat dengan menanyakan langsung kepada klien maupun keluarga
3. Pemeriksaan : Melakukan tindakan pemeriksaan
langsung kepada klien.
4. Studi Pustaka : Makalah
asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat teori-teori yang mengacu pada kasus
yang relevan.
5. Dokumentasi : makalah asuhan
dicatat dalam lembar
dokumentasi
1.4 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan Penulisan
1.3
Metode Penulisan
1.4
Sistematika Penulisan
BAB
II TINJAUAN TEORI
2.1
Konsep Kehamilan
2.2
Manajemen
Kebidanan
BAB
III TINJAUAN KASUS
3.1
Pengkajian
3.2
Identifikasi Diagnosa dan Masalah
3.3
Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
3.4
Identifikasi Kebutuhan
Segera
3.5
Intervensi
3.6
Implementasi
3.7
Evaluasi
BAB
IV PEMBAHASAN
Berisi tentang kesenjangan antara teori dan kasus.
BAB
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Konsep Kehamilan
2.1.1 Definisi
Pertemuan antara sel telur dengan sel spermatozoa (konsepsi) yang diikuti
dengan perubahan fisiologis dan patologis.
(Mitayani,
2009:3)
2.1.2
Mata rantai kehamilan
a. Ovulasi
Proses pelepasan ovum yang
dipengaruhi oleh sistem hormonal yang kompleks, ovum yang diberikan biasanya
masuk ke tuba. Bila ovum gagal bertemu sperma dalam 48 jam, ovum akan mati dan
hancur.
b. Spermatozoa
Spermatozoa yang masuk kedalam alat
genetalia wanita dapat hidup selama tiga hari. Dan bila terjadi ovulasi makan
akan terjadi konsepsi.
c. Konsepsi
Pertemuan inti ovum dengan inti
spermatozoa, sehingga terbentuk zigot.
d. Nidasi
Setelah pembuahan beberapa jam zigot
membelah melalui konsepsi menuju uterus (proses stadia morula). Didalam morula
terdapat ruang yang berisi cairan disebut blastula. Blastula siap mengadakan
nidasi di desidua. Tertanamnya blastula di endometrium mungkin terjadi
perdarahan yang disebut tanda hartman.
(Ratna,
2009:9)
2.1.3
Fisiologi kehamilan
Kehamilan terjadi jika ada pertemuan dan persenyawaan
antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Waktu ovulasi sel telur
masih diselimuti oleh corona radiata tetapi spermatozoa dapat menembus dinding
sel telur karena mempunyai enzim hyalurodinase yang dapat mencairkan corona
radiata tersebut. Setelah persenyawaan antara sel telur dan sel mani yang
biasanya terjadi dalam ampula tuba maka sel telur disebut zygote. Zygote adalah
ovum yang telah dibuahi.
2.1.4
Perubahan fisiologi wanita hamil
a. Uterus
Akan membesar pada bulan-bulan
pertama dibawah pengaruh estrogen dan progesterone. Pembesaran ini pada
dasarnya disebabkan oleh adanya peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh
darah, hyperplasia (produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru) dan
hipertropi (pembesaran serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada)
dan perkembangan desidua. Hipertropi otot polos uterus dan serabut-serabut
kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen
sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin. Selain bertambah besar,
uterus juga mengalami perubahan berat, bentuk dan posisi. Dinding dinding otot
menjadi kuat dan elastic, fundus pada serviks mudah fleksi yang disebut mc
Donald. Setelah minggu ke-8 korpus uteri dan melunak dan membesar secara
keseluruhan. Fundus menekan kandung kemih, menyebabkan wanita sering mengalami
winary frequency (sering berkemih).
(Pantikawati, 2010:53)
b.
Serviks
Uteri
Serviks Uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka serviks
lebih mengandung jaringan ikat, hanya 10 % jaringan otot. Jaringan ikat pada
serviks ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat dan
dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak.
c.
Vagina
dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula. Adanya
hipervaskularisasi mengakibatkan vagina da vulva tampak lebih merah agak
kebiru-biruan (livide). Tanda ini disebut Tanda Chadwick. Warna porsio pun
tampak livide.
d.
Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditatis sampai
terbentuknya plasenta. Pada kira-kira kehamilan 16 minggu. Korpus luteum
graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta
terbentuk. Seperti telah dikemukakan, korpus luteum ini mengeluarkan hormon
estrogen dan progesteron. Lambat laun fungsi ini diambil alih oleh plasenta.
e.
Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin, estrogen
dan progesteron. Akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Estrogen menimbulkan
hipertrofi sistem saluran, sedangkan progesteron menambah sel-sel asinus pula dan
menimbulkan perubahan dalam sel-sel, sehingga terjadi pembuatan kasein,
laktalbumin, dan laktoglobulin. Dengan demikian, mamma dipersiapkan untuk
laktasi.
f.
Sirkulasi
Darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke
plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang membesar
pula, mamma dan alat lain-lain yang memang berfungsi berlebihan dalam
kehamilan. Seperti telah dikemukakan, volume darah ibu dalam kehamilan
bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu diikuti
dengan cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%. Akibat hemodilusi
tersebut, yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16 minggu, ibu yang mempunyai
penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi kordis.
g.
Sistem
Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh
tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu
ke atas oleh karena usus. Usus tertekan oleh uterus yang terus membesar ke arah
diafragma, sehingga diafragma kurang leluasa bergerak. Untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang meningkat kira-kira 20%, seorang wanita hamil selalu bernafas
lebih dalam, dan bagian bawah toraksnya juga melebar ke sisi , yang sesudah
partus kadang-kadang menetap jika tidak dirawat dengan baik.
h.
Traktus
Digestivus
Pada-pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea). Mungkin
ini akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus
digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus juga berkurang.
Makanan lebih lama berada di dalam lambung dan apa yang telah dicernakan lebih
lama berada dalam usus-usus. Hal ini mungkin baik resorpsi, akan tetapi
menimbulkan pula obstipasi, yang merupakan salah satu keluhan utama wanita
hamil.
i.
Traktus
Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus
yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan
makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada
akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul,
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan
kembali.
j.
Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.
Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh melanophore
stimulating hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu hormon
yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat
deposit pigmen pada dahi, pipi dan hidung, dikenal sebagai kloasma gravidarum.
Di daerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga di areola
mamma. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea grisea. Tidak
jarang dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnanya berubah agak
hiperemik dan kebiru-biruan, disebut stiae livide. Setelah partus, striae
livide ini berubah warnanya menjadi putih dan disebut striae albicans.
k.
Metabolisme
Dengan terjadinya perubahan peningakatan pola makan (terhitung ± 200-300
kkal/hari). Membuat sistem gastrointestinal berubah selama masa kehamilan
disertai juga perubahan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Perubahan terjadi karena human placental
lactogen (HPL) ini, menjadikan glukosa siap diserap oleh tubuh dan
digunakan untuk perkembangan otak fetus, juga melindungi ibu dari defisiensi
nutrisi.
(Pantikawati,
2010:110)
2.1.5
Ketidaknyamanan pada trimester I
Mual, lelah, perubahan selera, emosional. Merupakan masa
kekhawatiran dari penantian kehamilan menjadi aman. Terutama bagi wanita yang
pernah mengalami keguguran sebelumnya dan professional pelayanan kesehatan
wanita yang khawatir terhadap keguguran dan teratogen. Bertambah berat juga
menjadi bagian yang signifikan pada wanita trimester pertama. Wanita hamil
juga memiliki perubahan keinginan
seksual yang dalam pada trimester pertama. Meskipun beberapa wanita mengalami
peningkatan hasrat, umumnya pada trimester pertama mengalami penurunan libido.
Libido dipengaruhi oleh kelelahan, mual, depresi, sakit dan pembesaran
payudara, kekhawatiran, kekecewaan dan keprihatinan yang semuanya merupakan
bagian yang normal pada trimester pertama.
(Pantikawati,
2010:72)
Menurut teori (Hidayati, 2009:49) yang mengatakan bahwa ketidaknyamanan
terbagi menjadi 10 macam yaitu
a. Sakit
kepala
Disebabkan oleh adanya kontraksi, ketegangan otot, keletiha, pengaruh
hormon, tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, kongesti hidung
dinamika cairan syaraf yang berubah, dan alkalosis pernafasan ringan.
b. Rasa
mual dan muntah
Disebabkan oleh peningkatan hormon
HCG dan estrogen atau progesteron, relaksasi otot-otot halus, perubahan dalam
metabolism karbohidrat, keletihan, mekanikal, kongesti, peradangan,
pengembungan, pergeseran.
c. Produksi
air liur yang berlebihan
Secara patofisiologis belum
diketahui.
d. Mengidam
Berhubungan dengan anemia akibat
kekurangan zat besi, bisa dari tradisi.
e. Keringat
bertambah
Disebabkan oleh kegiatan kelenjar
apokrin meningkat kemungkinan akibat perubahan hormonal,aktivitas kelenjar
eccerin yang meningkat, aktifitas kelenjar tiroid yang meningkat, keringat pada
telapak akibat aktivitas hormon adrenokortisol, kegiatan kelenjar sebasea.
f. Kelelahan
Kemampuan gerak usus yang mengarah ke
perlambatan waktu pengosongan yang berkurang, tekanan uterus yang membesar
terhadap usus besar, udara yang tertelan.
g. Hidung
tersumbat atau berdarah
Disebabkan oleh tingkat estrogen dan
progesteron yang meningkat, pembesaran kapiler, relaksasi otot halus vascular
serta genangan vascular hidung, volume sirkulasi darah yang meningkat.
h. Gatal-gatal
Kemungkinan disebabkan oleh
hipersensivitas terhadap antigen dan plasenta.
i.
Frekwensi kemih meningkat (nokturia)
Disebabkan oleh tekanan uterus atas
kandung kemih, sodium ekskresi yang meningkat dengan kehilangan air liur yang
wajib dan bersamaan, air dan sodium terperangkap didalam tungkai bawah selama
siang hariterdapat aliran balik vena yang meningkat menyebabkan peningkatan
dalam jumlah output.
j.
Diare
Disebabkan mungkin karena hormone,
dari makanan, atau efek samping dari virus.
(Hidayati,
2009:49)
2.1.6
Tanda bahaya kehamilan
a. Perdarahan
pervaginam
Perdarahan pervaginam pada kehamilan
jarang yang normal atau fisiologis. Pada awal kehamilan ibu mungkin mengalami
perdarahan sedikit atau spotting disekitar waktu pertama terlambat haidnya.
Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi (tanda hartman) dan itu normal
terjadi. Perdarahan lain yaitu erosi (pertanda dari serviks yang rapuh).
Perdarahan semacam ini normal atau mungkin suatu tanda infeksi yang tidak
membahayakan nyawa ibu hamil dan janinnya.
b. Sakit
kepala hebat
Ketidaknyamanan yang bersifat normal.
Sakit kepala hebat dan menetap perlu diwaspadai. Hal ini dapat menyebabkan
penglihatan ibu menjadi kabur. Termasuk preeklamsi.
c. Penglihatan
atau pandangan kabur
Perubahan penglihatan yang ringan
atau minor adalah normal. Masalah visual yang mengancam jiwa misalnya tiba-tiba
pandangan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot) atau
berkunang-kunang. Bias disertai sakit kepala hebat atau preeklamsi.
d. Bengkak
pada muka dan tangan
Hamper separuh dari ibu hamil akan
mengalami bengkak pada kaki yang biasanya dapat hilang setelah beristirahat
atau meniggikan kaki. Bengkak yang serius jika ditemukan pada muka dan tanagn,
bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan
fisik lainnya, seperti sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dan
lainnya. Jika hal ini terjadi merupakan pertanda terjadinya anemia, gagal
jantung dan preeklamsi.
e. Nyeri
perut hebat
Nyeri pada daerah abdomen yang tidak
berhubungan dengan persalinan adalah suatu kelainan. Nyeri yang menetap dan
tidak hilang selama beristirahat merupakan masalah yang serius. Jika hal ini
terjadi bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
panggung, infeksi saluran kemih dll.
f. Bayi
kurang bergerak seperti biasanya
Gerak janin muali dirasakan pada
bulan kelima atau keenam beberapa ibu hamil dapat merasakan gerakan bayinya
dari awal. Ketika janin tidur gerakannya akan melemah. Normalnya gerak janin
tiga kali dalam periode 3 jam.
(Hidayati,
2009:73)
2.2
Konsep
Manajemen Kebidanan
2.2.1
Pengkajian
Pada langkah
pertama ini, semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber yang
berkaitan dengan kondisi klien telah dikumpulkan. Untuk memperoleh data,
dilakukan melalui anamnesa. Anamnesa adalah pengkajian dalam rangka mendapatkan
data tentang pasien melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan.
Bagian-bagian yang penting dari anamnesa,
antara lain:
A.
Data
Subjektif
1.
Biodata
Nama : Selain
sebagai identitas, upayakan agar bidan memanggil dengan nama panggilan sehingga
hubungan komunikasi antara bidan dan pasien menjadi lebih akrab.
Umur : Usia di bawah 16 tahun atau di atas 35
tahun mempredisposisi wanita terhadap sejumlah komplikasi. Usia di bawah 16
tahun meningkatkan insiden preeklamsia. Usia 35 tahun meningkatkan insiden
diabetes tipe II, hipertensi kronis,persalinan lama pada nulipara, seksio
sesaria, pelahiran preterm, IUGR, anomali kromosom dan kematian janin.
Agama : Sebagai dasar
bagi bidan dalam memberikan dukungan mental dan spiritual terhadap pasien dan
keluarga.
Pendidikan : Tanyakan pendidikan tertinggi yang klien tamatkan.
Informasi ini membantu klinisi memahami klien sebagai individu dan memberi
gambaran kemampuan baca tulisnya.
Pekerjaan : Mengetahui pekerjaan pasien adalah penting untuk
mengetahui apakah klien berada dalam keadaan utuh dan untuk mengkaji potensi
kelahiran prematur dan pajanan terhadap bahaya lingkungan kerja yang dapat
merusak janin.
Alamat : Memudahkan
komunikasi dan kunjungan rumah serta tahu lingkungan pasien.
Penghasilan :
Memudahkan petugas untuk memberikan asuhan sesuai dengan kemampuan
ekonomi pasien.
2.
Alasan
Datang
Apakah penderita datang untuk pemeriksaan kehamilan ataukah ada
pengaduan-pengaduan lain yang penting.
3.
Keluhan
Utama
Satu atau lebih gejala atau
kekhawatiran pasien yang menyebabkan pasien mencari perawatan.
(Bickley,
2008:2)
4.
Riwayat
Kesehatan yang Lalu dan Sekarang
Penyakit yang diderita pada masa
kanak-kanak, dewasa lengkap dengan waktunya yang sedikit mencakup empat
kategori berikut medis, pembedahan, obstetric atau ginekologik dan psikiatrik.
(Bickley,
2008:2)
5.
Riwayat
Kesehatan Keluarga
Berisi tentang penyakit yang pernah
diderita keluarga pasien dan keluarga suami (terutama penyakit menurun
berhubungan dengan kehamilan pasien).
(Hani,
2010:127)
6.
Riwayat
Perkawinan
Hal ini penting untuk bidan kaji karena dari data inilah bidan akan
mendapatkan gambaran dari suasana rumah tangga pasangan. Beberapa pertanyaan
yang diajukan antara lain usia nikah pertama kali, status perkawinan, lama
pernikahan, ini adalah suami yang keberapa.
7.
Riwayat
Haid
a.
Menarche
Adalah usia pertama kali mengalami menstruasi. Pada wanita Indonesia,
umumnya sekitar 12-16 tahun.
b.
Lama
haid
Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah sedikit-sedikit
dan ada yang sampai 7-8 hari.
c.
Siklus
haid
Adalah jarak antara menstruasi yang dialami dengan menstruasi berikutnya
dalam hitungan hari. Biasanya sekitar 23-32 hari. Siklus haid normal dianggap
sebagai siklus 28 hari tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur 3
hari.
d.
Keluhan
Beberapa wanita menyampaikan keluhan
yang dirasakan ketika mengalami menstruasi, misalnya sakit yang sangat, pening
sampai pingsan, atau jumlah darah yang banyak. Ada beberapa keluhan yang
disampaikan oleh pasien dapat menunjukkan kepada diagnosa tertentu.
e.
Keputihan
Warnanya, berbau atau tidak, gatal atau tidak.
f.
HPHT
(hari pertama haid terakhir)
Yang dimaksud dengan haid terakhir ialah hari pertama dari haid yang
terakhir. HPHT dihitung sebagai awal dimulainya kehamilan dan ditanyakan untuk
dijadikan acuan dalam menentukan taksiran persalinan.
8.
Riwayat
Kehamilan, Persalinan dan Nifas
a.
Kehamilan
1)
Pemeriksaan yang ideal pertama kali adalah sedini
mungkin ketika haidnya terlambat1 bulan
2)
Periksa ulang 1 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3)
Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4)
Periksa ulang 1x semingu sesudah kehamilan 9 bulan
5)
Periksa khusus apabila ada keluhan-keluhan.
b.
Persalinan
1)
Tanggal, bulan, dan tahun kelahiran
2)
Lahir aterm, premature atau abortus
3)
Jenis persalinan dengan tindakan
4)
BBL
5)
Penolong persalinan
6)
Tempat persalinan
7)
Komplikasi selama kehamilan, persalinan, nifas,
8)
Kedaan anak (hidup,
mati, sehat, sakit, cacat)
9)
Lama menyusui
c.
Nifas
Setelah persalinan wanita akan mengalami masa nifas untuk dapat mengembalikan alat genitalia interna ke
dalam keadaan normal dengan tenggang waktu sekitar 42 hari/6 mingu/1 bulan 7
hari. Proses involusi uterus dibantu dengan kesediaan ibu untuk memberi ASI.
Pada waktu bayi menghisap ASI
terjadi rangsangan hipofisis posterior sehingga dapat dikeluarkannya oksitosin
yang mana berfungsi untuk meningkatkan kontraksi otot polos di sekitar alveoli
kelenjar ASI sehingga dapat dikeluarkan.
9.
Riwayat
KB
Riwayat kontrasepsi diperlukan karena kontrasepsi hormonal dapat
mempengaruhi EDD (estimed date of
delivery) atau tanggal perkiraan kelahiran. Ditanyakan pernah ikut KB atau
tidak, jenisnya apa, ada keluhan atau tidak, dan setelah persalinan ingin
menggunakan KB apa.
10.
Pola
Kebiasaan Sehari-Hari
a.
Nutrisi
· Pola makan. Hal ini juga penting untuk
bidan ketahui, supaya bidan mendapatkan gambaran bagaimana pasien mencukupi
asuhan gizinya selama hamil.
-
Frekuensi.
Data ini akan memberi petunjuk pada bidan tentang seberapa banyak asupan
makanan yang dimakan.
-
Banyaknya.
Data ini memberikan informasi tentang seberapa banyak makanan yang ia makan
dalam satu kali waktu makan. Penambahan yang dibutuhkan bagi ibu hamil adalah 285-300 kalori. Kebutuhan gizi yang diperlukan bagi ibu hamil
adalah 70 gram protein atau 20%, karbohidrat 50% dalam diet harian dan lemak
30% dalam diet harian, kalsium 1200 miligram per hari.
· Pola minum. Bidan juga harus dapat
memperoleh data mengenai kebiasaan pasien dalam pemenuhan kebutuhan cairannya.
-
Frekuensi.
Bidan dapat tanyakan pada pasien berapa kali ia minum sehari dan dan dalam
sekali minum dapat habis berapa gelas untuk ibu hamil diperlukan 6-8 gelas
(1500-2000).
b.
Eliminasi
Sering kencing terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya
keluhan ini hilang oeh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.
Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang
panggul dan menekan kembali kandung kencing. Obstipasi terjadi karena tonus
otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
c.
Istirahat
Bidan dapat menanyakan tentang
berapa lama ibu tidur siang dan malam hari. Pada kenyataannya, tidak semua
wanita mempunyai kebiasaan tidur siang, padahal tidur siang sangat penting.
Untuk istirahat malam rata-rata waktu yang diperlukan adalah 6-8 jam.
d.
Aktivitas
Bidan perlu mengkaji aktivitas sehari-hari pasien karena data ini
memberikan gambaran kepada bidan tentang seberapa berat aktivitas yang biasa
dilakukan pasien dirumah.
e.
Kebersihan
Data ini perlu bidan gali karena hal tersebut akan mempengaruhi kesehatan
pasien dan bayinya. Jika pasien mempunyai kebiasaan kurang baik dalam perawatan
kebersihan dirinya maka bidan harus dapat memberikan bimbingan cara perawatan
kebersihan dirinya sedini mungkin.
11.
Data
Psikososial dan Spiritual
Kehamilan merupakan suatu tantangan, suatu titik balik dari kehidupan
keluarga dan biasanya diikuti oleh stress dan gelisah, baik itu kehamilan yang
diharapkan atau tidak. Hubungan satu sama lain bisa berubah, juga dengan keluarga besar atau
masyarakat yang membutuhkan penyesuaian kembali dalam dinamika keluarga.
B.
Data
Objektif
1.
Pemeriksaan
Umum
· Keadaan Umum
Untuk mengetahui data ini, bidan perlu mengamati keadaan pasien secara
keseluruhan. Hasil pengamatan akan bidan laporkan dengan kriteria:
-
Baik.
Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika pasien memperlihatkan respon yang
baik terhadap lingkungan dan orang lain.
-
Lemah.
Pasien dimasukkan dalam kriteria ini jika ia kurang atau tidak memberikan respon
yang baik terhadap lingkungan dan orang lain.
· Kesadaran
Untuk dapat mendapatkan gambaran tentang kesadaran pasien, bidan dapat
melakukan pengkajian derajat kesadaran pasien dari keadaan composmentis
(kesadaran maksimal) sampai dengan koma (pasien tidak dalam keadaan sadar).
(Sulistyowati: 122)
· Tekanan Darah
Tensi pada orang hamil tidak boleh mencapai 140 systolis atau 90 diastolis.
Juga perubahan 30 systolis dan 15 diastolis di atas tensi sebelum hamil menandakan
toxaemia gravidarum.
· Nadi : 60-90 x/menit
· Pernapasan : 16-24 x/menit
· Suhu : 36,5-37,5o
C
· Berat Badan
Pada trimester pertama peningkatan
berat badan hanya sedikit, antara 0,7 sampai 1,4 kg. pada trimester berikutnya
akan terjadi peningkatan berat badan yang dapat dikatakan teratur, yaitu
0,35-0,4 kg per minggu. Hingga akhir
kehamilan pertambahan BB yang normal sekitar 11,5-16 kg.
· Tinggi Badan
> 145 cm. Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan
panggulnya sempit.
· LILA (Lingkar Lengan Atas)
> 23,5 cm, bila kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi ibu
yang kurang baik/buruk, sehingga berisiko melahirkan BBLR.
· TP (Taksiran Persalinan)
Perkiraan dari persalinan yang akan terjadi dihitung berdasarkan HPHT
(Hari Pertama Haid Terakhir).
Penghitungan dilakukan dengan mengurangi bulan dengan 3, kemudian menambahkan 7
hari dan 1 tahun.
2.
Pemeriksaan
Fisik
-
Kepala :Rambut rontok/tidak, bersih/tidak.
-
Muka :Adakah chloasma gravidarum, adakah oedema
pada muka.
-
Mata : Sklera putih/tidak, konjungtiva merah/pucat/tidak,
simetris/tidak.
-
Hidung : Ada sekret/tidak, ada polip/tidak.
-
Mulut :
Warna, integritas jaringan (lembab,
kering, atau pecah-pecah), kebersihan, caries, stomatitis.
-
Telinga : Simetris/tidak, ada serumen/tidak.
-
Leher :
Adakah oedem/tidak. Apakah vena
terbendung di leher apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfa
membengkak.
-
Payudara :
Bentuk buah dada, pigmentasi puting
susu dan gelanggang susu (areola), keadaan puting susu, adakah colostrum.
-
Abdomen : Perut membesar ke depan atau ke samping (pada ascites misalnya perut
membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi di linea alba, nampakkah
gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau bekas luka.
Palpasi Leopold dan dengarkan DJJ.
Frekuensi detak jantung janin lebih cepat dari orang dewasa ialah antara
120-160 x/menit.
-
Genetalia : Warna, keputihan, oedem/tidak, ada bekas episiotomi/tidak, ada condiloma
atau tidak.
-
Ekstremitas : Pergerakan bebas/tidak, oedem/tidak, ada kelainan/ tidak, ada varises/tidak.
3.
Data
Penunjang
a.
Darah
lengkap
b.
Urine
lengkap
c.
Tes
kehamilan
Tes kehamilan hormonal didasarkan pada produksi human chorionic gonadotropin (HCG),
yang terdapat di dalam plasma darah ibu setelah implantasi terjadi, 6 hingga 12
hari setelah ovulasi.
d.
USG
2.2.2
Identifikasi
Diagnosa dan Masalah
Dx :
G…P…Ab…UK…minggu dengan kehamilan
…
Ds : - Ibu mengatakan ingin
memeriksakan kehamilannya
- Ibu
mengatakan ini merupakan kehamilannya yang ke…
HPHT
= …
Do :
KU : baik
Kesadaran : composmentis
TTV : TD :
100/60 – 130/90 mmHg
N :
60-90 x/menit
S :
36,5-37,5o C
R :
16-24 x/menit
Berat badan : .........kg
Tinggi
badan : > 145 cm
LILA : > 23,5 cm
SPR : 2
2.2.3
Identifikasi
Diagnosa dan Masalah
Potensial
Langkah III merupakan langkah ketika bidan
melakukan identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan mengantisipasi
penanganannya. Langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan
pencegahan.
2.2.4
Kebutuhan
Segera
Pada langkah ini bidan menetapkan
kebutuhan terhadap tindakan segera, melakukan konsultasi, kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien.
2.2.5
Intervensi
Dx : G…P…Ab…UK…minggu dengan kehamilan …
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan normal
sampai persalinan, ibu dan bayi selamat.
KH : - Keadaan umum baik
- TTV dalam batas normal
Intervensi
1.
Beritahu ibu hasil pemeriksaan
R : ibu lebih kooperatif kepada
tindakan petugas
2.
Anjurkan
ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
R : memenuhi asupan gizi ibu dan unuk
pertumbuhan serta perkembangan janin.
3.
Anjurkan
ibu untuk mempertahankan pola istirahatnya
R : memenuhi kebutuhan
istirahat ibu
4. Beritahu
ibu tentang perubahan fisiologis ibu hamil
R
: Ibu dapat mengetahui dan menerima perubahan kondisi fisik yang akan
dialaminya.
5. Jelaskan
kepada ibu tentang ketidaknyamanan trimester I
R : ibu dapat menyesuaikan dan menerima kondisi dirinya saat ini.
6. Kolaborasi
dengan tim medis dalam pemberian vit C, B6, B12.
R : meningkatkan daya tahan
dan kesehatan ibu serta janin.
7.
Ingatkan
ibu untuk melakukan kontrol ulang satu bulan lagi atau jika terjadi keluhan.
R : mengetahui perkembangan
ibu dan posisi janin sehingga
dapat dilakukan tindakan segera bila terjadi masalah.
Intervensi untuk masalah :
1. Anjurkan
ibu menghindari makanan yang merangsang mual muntah ibu
R : mengurangi rangsangan penyebab mual muntah ibu.
2. Anjurkan
ibu untuk makan sedikit-sedikit tapi sering.
R : menghindari penurunan berat badan
yang berlebihan.
3. Anjurkan
ibu untuk makan biskuit kering atau roti.
R : menanggulangi mual muntah ibu
agar asupan nutrisi tetap terpenuhi.
4. Anjurkan
menghindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras.
R : mengurangi rasa mual ibu.
2.2.6
Implementasi
Mengacu pada intervensi
2.2.7
Evaluasi
Mengacu pada kriteria hasil.
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
Tanggal :
4 Juni 2013
Pukul :
09.45 WIB
A. DATA
SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama :
Ny”D” Nama : Tn “K”
Umur :
24 tahun Umur : 28 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan :
Sales
Alamat : Parangargo RT.03/
RW.01 Wagir-Malang
2. Alasan
Datang
Ibu
mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Keluhan
Utama
Ibu mengatakan mual muntah.
4. Riwayat
Kesehatan Lalu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti batuk lama (TBC), penyakit kelamin (IMS), penyakit menurun seperti kencing manis (diabetes
mellitus), darah tinggi (hipertensi), AIDS (HIV) dan penyakit menahun seperti
sesak nafas (asma) dan jantung.
5. Riwayat
Kesehatan Sekarang
Ibu mengatakan saat ini dalam keadaan sehat, dan tidak sedang menderita penyakit menular seperti batuk lama (TBC), penyakit kelamin (IMS),
penyakit menurun seperti kencing manis (diabetes mellitus), darah tinggi
(hipertensi), AIDS (HIV) dan penyakit menahun seperti sesak nafas (asma) dan
jantung.
6. Riwayat
Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang pernah menderita penyakit menular seperti batuk lama (TBC), penyakit kelamin (IMS),
penyakit menurun seperti kencing manis (diabetes mellitus), darah tinggi
(hipertensi), AIDS (HIV) dan penyakit menahun seperti sesak nafas (asma) dan
jantung, dan tidak ada riwayat kehamilan kembar (gemeli).
7. Riwayat
Kehamilan, Persalinan dan Nifas yang Lalu
Kehamilan :
Ibu mengatakan saat ini sedang hamil anak pertama dengan
keluhan mual muntah. Mendapat terapi vit
C, B6, B12. Mendapat penyuluhan tentang gizi dan nutrisi juga perubahan
fisiologis kehamilan.
Persalinan :
Tidak dikaji karena ini merupakan kehamilan pertama ibu.
Nifas :
Tidak dikaji karena ini merupakan kehamilan pertama ibu.
8. Riwayat
Kehamilan, Persalinan dan Nifas Sekarang
TM I : Ibu periksa di puskesmas satu kali dengan
keluhan mual muntah mendapat vit C, B6, B12. Mendapat penyuluhan tentang gizi
dan nutrisi, perubahan fisiologis ibu hamil.
TM II : tidak
dikaji.
TM III : tidak
dikaji.
9. Riwayat
Perkawinan
Menikah :
1 kali
Lama Menikah :
2 tahun
Usia pertama menikah : Ibu
= 22 tahun
Suami = 26 tahun
10. Riwayat
Haid
Menarche : 12
tahun
Siklus : 28
hari
Lamanya : 7-8
hari
Keluhan : tidak ada
Keputihan : tidak
ada
HPHT : 01-05-2013
11. Riwayat
KB
Ibu mengatakan belum pernah memakai KB apapun.
12. Pola
Kebiasaan Sehari-hari
No.
|
Pola
|
Hamil
|
1.
|
Nutrisi
|
Ibu mengatakan pola makannya menurun, makan 1-2 kali/hari, 1
piring nasi, 1 potong tempe, 1 mangkuk kecil sayur, minum air putih 6-8 gelas/hari dan susu.
|
2.
|
Eliminasi BAB
BAK
|
Ibu mengatakan BAB rutin tiap pagi hari sekali,
konsistensi lunak, warna dan bau khas feces.
Ibu mengatakan BAK 5-6 kali/hari konsistensi kuning
jernih bau khas urine dan tidak ada keluhan
|
3.
|
Istirahat
|
Ibu mengatakan tidur malam ±8 jam
(21.00-05.00 WIB), kadang tidur siang 1-2 jam (12.00-14.00 WIB) tidak ada
keluhan.
|
4.
|
Aktivitas
|
Ibu mengatakan kadang jalan-jalan pagi selama 10-15
menit, ibu melakukan aktifitas sehari-hari seperti menyapu, memasak, mencuci.
|
5.
|
Kebersihan
|
Ibu mengatakan mandi 2 kali/hari, ganti pakaian 2
kali/hari, ganti celana dalam bila terasa lembab.
|
13. Data
psikososial spiritual
a. Psikososial
Ibu mengatakan suami dan keluarganya mendukung
kehamilannya dan hubungan ibu dan keluarganya baik.
b. Spiritual
Ibu mengatakan selalu berdoa agar kehamilannya berjalan
lancer sampai persalinan, ibu dan bayi sehat dan selamat.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan
Umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TTV :
TD = 120/70 mmHg
N = 80 kali/menit
S = 36, 3 0C
RR = 20
kali/menit
BB sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 49 kg
TB : 150 cm
Lila : 24 cm
HPHT : 01-05-2013
TP : 08-02-2014
2. Pemeriksaan
Fisik
a.
Inspeksi
Kepala : tampak rambut berwarna hitam, tidak
rontok.
Wajah : tampak tidak ada chloasma
gravidarum, tidak pucat.
Mata : tampak mata simetris, sklera putih,
konjungtiva merah muda.
Hidung : tampak bersih, tidak ada sekret.
Mulut : tampak bibir lembab
dan merah muda, tidak stomatitis, tidak ada caries gigi.
Telinga : tampak bentuk simetris, tidak ada
serumen.
Leher : tampak tidak ada pembesaran
abnormal, tidak ada bendungan vena jugularis, kelenjar limfe, kelenjar tiroid.
Payudara : tampak bentuknya simetris,
hiperpigmentasi areola mamae, putting susu menonjol.
Abdomen : tampak tidak ada bekas luka operasi,
tampak linea nigra.
Genetalia : tampak tidak ada varises, tidak ada
hemoroid pada anus.
Eksteremitas : tampak bentuk simetris, tidak ada
varises, tidak oedem.
b. Palpasi
Leher :
tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar limfe,
tidak ada bendungan vena jugularis.
Payudara :
tidak teraba nyeri tekan, tidak teraba benjolan abnormal, ASI belum keluar.
Abdomen :
Tidak tampak bekas luka operasi, pemeriksaan Leopold I
sampai IV tidak dikaji karena masih belum teraba.
Eksteremitas : tidak teraba oedem, tidak ada varises.
c. Perkusi
Reflek Patella : kanan/kiri = positif / positif.
3. Pemeriksaan
Penunjang
Plano test :
positif
II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN
MASALAH
DX : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 4-5 Minggu dengan Kehamilan Normal
DS : - Ibu mengatakan ingin
memeriksakan kehamilannya.
- Ibu
mengatakan ini merupakan kehamilannya yang pertama
HPHT
= 01-05-2013
DO :
1. Pemeriksaan
Umum
Keadaan Umum :
Baik
Kesadaran :
Composmentis
TTV :
TD = 120/70 mmHg
N = 80
kali/menit
S = 36,3 0C
RR = 20 kali/menit
BB sebelum hamil :
50 kg
BB sekarang :
49 kg
TB :
150 cm
Lila :
24 cm
HPHT :
01-05-2013
TP :
08-02-2014
2. Pemeriksaan
Fisik
Abdomen :
Tidak tampak bekas luka operasi, pemeriksaan Leopold I
sampai IV tidak dikaji karena masih belum teraba.
III.
IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
Mual dan Muntah
IV.
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
Tidak ada.
V.
INTERVENSI
DX : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 4-5 Minggu dengan Kehamilan Normal
Tujuan :
Setelah
dilakukan asuhan kebidanan diharapkan kehamilan berjalan normal sampai
persalinan, ibu dan bayi sehat.
Kriteria Hasil :
-
Keadaan umum baik
-
TTV dalam batas normal
TTV
Tekanan
Darah : 90/60 – 130/90
Nadi : 60-90 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Suhu : 36,5-37,5o C
Intervensi :
1.
Beritahu ibu hasil pemeriksaan
R : ibu lebih kooperatif kepada
tindakan petugas
2.
Anjurkan
ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang
R : memenuhi asupan gizi ibu dan unuk pertumbuhan
serta perkembangan janin.
3.
Anjurkan
ibu untuk mempertahankan pola istirahatnya
R : memenuhi kebutuhan
istirahat ibu
4. Beritahu
ibu tentang perubahan fisiologis ibu hamil
R
: Ibu dapat mengetahui dan menerima perubahan kondisi fisik yang akan
dialaminya.
5. Jelaskan
kepada ibu tentang ketidaknyamanan trimester I
R : ibu dapat menyesuaikan dan menerima kondisi dirinya saat ini.
6. Kolaborasi
dengan tim medis dalam pemberian vit C, B6, B12.
R : meningkatkan daya tahan
dan kesehatan ibu serta janin.
7.
Ingatkan
ibu untuk melakukan kontrol ulang satu bulan lagi atau jika terjadi keluhan.
R : mengetahui perkembangan
ibu dan posisi janin sehingga
dapat dilakukan tindakan segera bila terjadi masalah.
Intervensi untuk masalah :
8. Anjurkan
ibu menghindari makanan yang merangsang mual muntah ibu
R : mengurangi rangsangan penyebab mual muntah ibu.
9. Anjurkan
ibu untuk makan sedikit-sedikit tapi sering.
R : menghindari penurunan berat badan
yang berlebihan.
10. Anjurkan
ibu untuk makan biskuit kering atau roti.
R : menanggulangi mual muntah ibu
agar asupan nutrisi tetap terpenuhi.
11. Anjurkan
menghindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras.
R : mengurangi rasa mual ibu.
VI.
IMPLEMENTASI
Tanggal : 4 Juni 2013
Pukul :
10.15 WIB
DX : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 4-5 Minggu dengan Kehamilan Normal
1.
Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa saat ini
kondisi kehamilan ibu dan janin baik.
2.
Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang.
3.
Menganjurkan ibu untuk mempertahankan pola istirahatnya.
Tidur siang kurang lebih dua jam dan tidur malam kurang
lebih delapan jam.
4.
Memberitahu ibu tentang perubahan fisiologis ibu
hamil.
Perut membesar, payudara membesar disertai perubahan
warna pada areola mamae.
5.
Menjelaskan kepada ibu tentang ketidaknyamanan
trimester I.
Mual, lelah, perubahan selera, emosional.
6.
Berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian
vit C, B6, B12.
7.
Mengingatkan ibu untuk melakukan kontrol ulang 1 bulan lagi atau jika terjadi keluhan.
Implementasi
untuk masalah :
1.
Menganjurkan ibu menghindari makanan yang
merangsang mual muntah ibu.
2. Menganjurkan
ibu untuk makan sedikit-sedikit tapi sering agar kebutuhan nutrisi ibu tetap
terpenuhi.
3. Menganjurkan
ibu untuk makan biskuit kering atau roti.
4. Menganjurkan
menghindari makanan yang berminyak dan berbumbu keras seperti makanan yang
digoreng, makanan pedas, dll.
VII.
EVALUASI
DX : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 4-5 Minggu dengan Kehamilan Normal
S : Ibu mengatakan mengerti dan akan
melaksanakan anjuran dari
petugas.
O : Ibu tampak menganggukkan kepala tanda mengerti penjelasan
petugas.
A : GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 4-5 Minggu dengan Kehamilan Normal
P :
-
Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian vit
C, B6, B12.
-
Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol ulang 1 bulan lagi atau
jika terjadi keluhan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan merupakan bagian dari bagian studi kasus yang membahas kesenjangan dan
kesamaan yang ditemukan antara tinjauan kasus dan tinjauan teori. Untuk
memudahkan dalam penyusunan bab pembahasan maka penulis mengelompokkan
permasalahan sesuai dengan langkah – langkah manajemen kebidanan, dari
pengkajian sampai evaluasi.
Asuhan kebidanan yang
diberikan pada Ny.”D” GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 4-5 Minggu dengan Kehamilan Normal di
Puskesmas Wagir, ditemukan bahwa dalam pemeriksaan abdomen Leopold I-IV tidak
dilakukan karena hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa adanya
ballottement dapat diraba pada usia kehamilan 12 minggu ke atas. Sehingga tidak
ada kesenjangan antara teori dan kasus.
Begitu pula dengan
kasus yang muncul yaitu mual dan muntah ibu dalam frekuensi normal karena ibu
mengatakan bahwa hanya terjadi pada pagi hari dan tidak sering. Hal ini sesuai
dengan teori (Hidayati, 2009:53) yang menyebutkan bahwa mual muntah disebabkan
oleh peningkatan hormon HCG dan estrogen atau progesteron, relaksasi otot-otot
halus, perubahan dalam metabolism karbohidrat, keletihan, mekanikal, kongesti,
peradangan, pengembungan, pergeseran. Jadi tidak ada kesenjangan antara teori
dan kasus.
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Setelah
dilakukan asuhan kebidanan pada Ny.”D” dapat disimpulkan, pada pengkajian ada data
yang belum lengkap yaitu penghasilan orangtua, dan diagnosa yang
didapatkan yaitu GIP0000Ab000 Usia Kehamilan 6-8 Minggu IU/T/H dengan Kehamilan Normal. Dari diagnosa tersebut dilakukan perencanaan
sesuai dengan kebutuhan pasien dan dilakukan implementasi sesuai rencana yang
telah dibuat. Setelah diberi
konseling dan pemberian penanganan
untuk letak sungsang, ibu mengatakan mengerti penjelasan yang diberikan petugas dan akan melaksanakan anjuran petugas dengan
baik.
5.2 Saran
1. Bagi masyarakat
Diharapkan mampu
melaksanakan anjuran petugas dengan baik dan benar, teratur melakukan kontrol
ketika hamil agar kehamilan berjalan normal sampai persalinan.
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan mampu
meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam memberikan asuhan secara komprehansif.
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo, Sarwono.
2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT.
Bina Pustaka
Pantikawati, Ika dan
Saryono. 2010. Asuhan Kebidanan 1
(Kehamilan). Yogyakarta : Nuha Medika.
Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiolofis
dan Patologis. Jakarta : Salemba Medika
Bickley, Lynn S. 2008.
Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates. Jakarta : EGC
Hani, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan pada Kehamilan Fisiologis.
Jakarta : Salemba Medika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar